"Suasana diskusi anggota konsorsium: integritas TIPAs ke dalam KSP MPTP" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_Manokwari- Badan Riset dan Inovasi Daerah bersama anggota konsorsium Kawasan Strategis Provinsi Mahkota Permata Tanah Papua (KSP – MPTP) menggelar diskusi bersama Ketua Kelompok Peneliti Asia Tenggara Dr. Timothy M. A. Utteridge dan peneliti Posdoktoral Dr. Liam Trethowan dari the Royal Botanic Gardens Kew, Inggris membahas tentang integrasi program TIPAs (Tropical Important Plant Areas) ke dalam inisiatif KSP Mahkota Permata Tanah Papua pada Kamis, 23 Februari 2023 di Mansinam Beach Hotel.
"Ketua Kelompok Peneliti Asia Tenggara Dr. Timothy M. A. Utteridge" (dok.brida_mediapapuabarat)
Tim Utteridge dalam kesempatan ini memaparkan secara umum tentang the Royal Botanic Gardens (RBG) Kew Inggris, mulai dari berbagai kegiatan riset, penelitinya, pengelolaannya hingga pendanaannya.
Setelah itu dilanjutkan Liam Trethowan menambahkan beberapa poin penting atau kriteria dalam menentukan TIPAs. Kriteria-kriteria itu seperti:
- Spesies terancam berdasarkan kriteria IUCN
- Keterancaman habitat
- Keanekaragaman spesies tinggi
- Kelangkaan spesies
- Spesies yang digunakan oleh masyarakat
"Presentasi Dr. Tim kepada peserta diskusi dan mitra pembangunan Provinsi Papua barat" (dok.brida_mediapapuabarat)
"Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si saat memberikan arahan kepada seluruh anggota konsorsium untuk tetap berkolaborasi dalam mencapai tujuan dan program program yang telah di tentukan" (dok.brida_mediapapuabarat)
Lebih lanjut tim dari RBG Kew ini menyampaikan bahwa untuk saat ini, Pegunungan Arfak merupakan satu-satunya wilayah proyek TIPAs pertama di Asia Tropis. “Arfak adalah salah satu di Papua Barat yang memenuhi kriteria dari proyek TIPAs, karena terdapat 51 spesies endemik, 3 spesies terancam dan memiliki beberapa ancaman seperti perubahan iklim dan kebakaran”, ucap Liam.
"Jimmy F Wanma, salah satu anggota konsorsium dan juga dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Papua" (dok.brida_mediapapuabarat)
Sementara Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si dalam pertemuan itu mengingatkan kepada seluruh anggota konsorsium untuk selalu berkolaborasi untuk mencapai tujuan dan program-program yang telah ditetapkan bersama. Diharapkan setelah pertemuan ini, akan segera dibentuk kelompok-kelompok kerja (Pokja) yang membahas isu dan melaksanakan program pada bidang yang sama, seperti Pokja Kelembagaan, Tata Kelola dan Regulasi, Pokja Ekologi dan Biodiversitas, Pokja Pendanaan Berkelanjutan, Pokja Sosial Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat dan lainnya sesuai kebutuhan yang akan dikoordinir oleh masing-masing anggota konsorsium, sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan antar anggota Mitra Pembangunan dan tujuan pengelolaan KSP MPTP dapat segera tercapai. Juga, akan saling memperluas jaringan kerja antar sesama anggota konsorsium dan akan saling membantu dengan keahlian dan kelebihan masing-masing. Diharapkan dengan bergabungnya RBG Kew Inggris sebagai salah satu anggota konsorsium akan memberikan kontribusi yang besar bagi KSP MPTP – juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesediaan menjadi bagian dari konsorsium KSP MPTP dan inisiatif pembangunan berkelanjutan di Papua Barat. (chr/brida_mediapapuabarat)