Pendidikan Berkarakter, Modal Dasar Mewujudkan Generasi Papua Barat Yang Unggul dan Maju

"Focus Group Discussion (FGD) bersama komunitas peduli pendidikan, BINMAS POLDA Papua Barat" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_MANOKWARI - Penjabat Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si  menjadi salah satu narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama komunitas peduli pendidikan dengan tema "Meningkatkan Mutu Pendidikan Dalam Rangka Mencegah Separatisme Untuk Mewujudkan Generasi Penerus Papua Barat Yang Maju dan Unggul" di salah satu hotel berbintang tiga di Manokwari pada Senin, 26 Juni 2023.

 

"Para narasumber, Anike T. Sabami Pimpinan Yayasan Mitra Perempuan, Dr. Michael A. Baransano, SP, M.Si Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Kapolda Papua Barat, Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H, Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, Kolonel Inf. Susilo, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya & suasana peserta FGD BINMAS POLDA Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)

Diskusi yang dilaksanakan oleh BINMAS POLDA Papua Barat ini tidak lain adalah untuk melihat peran pendidikan dalam mencegah terpaparnya ideologi-ideologi tentang seperatisme pada generasi muda di Papua Barat serta mencari solusi bersama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Papua Barat.

Penjabat Gubernur Papua Barat Drs. Paulus Waterpauw, M.Si melalui Kepala BRIDA ketika menyampaikan materi, menekankan bahwa jika melihat konteks FGD hari ini maka pendidikan dasar yang paling penting itu sebenarnya adalah bagaimana membangun karakter sejak dini. "Karakter ini hal dasar yang paling penting, karena jika generasi/seseorang itu berkarakter maka saya yakin bahwa paham-paham separatisme itu dapat kita cegah atau tangkal sejak dini", ucapnya.

 

"Kepala Brida Provinsi Papua Barat, Prof. Heatubun saat pemaparan materi pada FGD meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka mencegah separatisme di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya" (dok.brida_mediapapuabarat)

Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membangun generasi bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi dan bergotong-royong. Kita tahu bahwa pendidikan berkarakter memiliki nilai-nilai religius, nasionalisme, integritas, mandiri dan gotong royong. Sehingga dapat berfungsi membentuk dan mengembangkan, menguatkan dan memperbaiki karakter setiap individu peserta didik serta sebagai penyaring dalam membendung berbagai pengaruh negatif yang dihadapi di masa depan. Kita harus bangun generasi muda Papua Barat yang berkarakter dan sekaligus berwawasan kebangsaan sesuai gerakan nasional revolusi mental dan penguatan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI), jelas Prof. Heatubun.

Berbicara pendidikan di Papua Barat sendiri telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 yang memiliki tujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul berkarakter dan kontekstual Papua Barat serta perlindungan sosial. Ini secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan utama pendidikan di Papua Barat yaitu melahirkan generasi-generasi muda yang yang berkarakter, tinggal bagaimana kita bersama-sama mewujudkannya, ucap kepala BRIDA mewakili Pj. Gubernur.

 

"Pemaparan Materi oleh Rektor Universitas Papua diwakili oleh Dr. Michael A. Baransano, SP, M.Si Wakil Dekan Fakultas Pertanian dan Mitra Pembangunan diwakili oleh Anike T. Sabami Pimpinan Yayasan Mitra Perempuan" (dok.brida_mediapapuabarat)

Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sebenarnya telah melakukan berbagai inovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya yaitu hadirnya SMA Taruna Kasuari Nusantara (SMA TKN) di Manokwari Provinsi Papua Barat sejak tahun 2021. “Ini adalah salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dalam mewujudkan generasi Papua Barat yang maju dan unggul”, tegas Prof. Heatubun.

Namun, Penjabat Gubernur juga mengingatkan kepada seluruh peserta FGD bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Papua Barat kita harus berjalan secara bersama-sama, karena berbicara pendidikan tidak akan berhasil jika hanya dikerjakan oleh bidang-bidang tertentu dan bukan hanya tanggung jawab mereka yang bekerja di bidang pendidikan saja tetapi seluruh elemen harus terlibat.

 

"Beberapa data pendidikan yang  diperlihatkan  oleh Kapolda Papua Barat, Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H, berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)

Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat memberikan solusi bagi masalah-masalah pendidikan yang masih terjadi di Papua Barat sehingga generasi dan pelayanan mutu pendidikan di Papua Barat dapat diwujudnyatakan menjadi generasi yang maju dan unggul.

Focus Group Discussion (FGD) menampilkan empat pemateri yaitu Pj. Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, Pangdam XVIII/Kasuari yang diwakili oleh Kolonel Inf. Susilo, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya, Rektor Universitas Papua diwakili oleh Dr. Michael A. Baransano, SP, M.Si Wakil Dekan Fakultas Pertanian dan Mitra Pembangunan diwakili oleh Anike T. Sabami Pimpinan Yayasan Mitra Perempuan.

Turut hadir dalam diskusi ini yaitu Kapolda Papua Barat, Irjen. Pol. Drs. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Abdul Fatah, S.Pd, MM, para Tokoh Masayarakat, Tokoh Agama, Organisasi Kemasyarakatan serta Komunitas Pendidikan. (chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

November

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
272829303112
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930