BRIDA Koordinasi Riset dan Inovasi terkait Pengembangan Produk Lokal Unggulan di Pegunungan Arfak

"Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba, S.Pdk, M.Si" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Kunjungi Pegaf Untuk Koordinasi Kepala BRIDA Memberikan Ucapan Selamat Kepada Bupati Terpilih dan Koordniasi Riset dan Inovasi Daerah

PEGUNUNGAN ARFAK – Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pegunungan Arfak bersama dua Pimpinan Perangkat Daerah lainnya yaitu Dinas Komunikasi Informasi Persandian Statistik dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat pada Rabu, 9 April 2024. Dalam kunjungan kerjanya, Kepala BRIDA bertemu langsung dengan Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba, S.Pdk, M.Si didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Arfak Evert Dowansiba, S.Sos, M.Si.

"Suasana pertemuan" (dok.brida_mediapapuabarat)

Pada pertemuan itu, Kepala BRIDA berkesempatan menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025 - 2030 sekaligus melaporkan beberapa poin penting kepada Bupati, diantaranya terkait pengembangan produk unggulan yang ada di Pegunungan Arfak. “Selama ini kami dari BRIDA terus mendorong mereka Mitra Pembangunan (dalam hal ini Yayasan Bentara Papua) untuk terus melakukan pengembangan terhadap produk unggulan Pegunungan Arfak, salah satunya adalah Kopi Arabica.”

Kopi Arabika Pegunungan Arfak yang ada ini merupakan salah satu bentuk investasi bagi Kabupaten Pegunungan Arfak, terlebih bagi masyarakat asli di sini. Beberapa kali sudah banyak tawaran dari pihak luar untuk masuk ke sini untuk melakukan pengembangan tetapi kami dari Pemda Provinsi selalu menolak. “Kami ingin ini dikelola sepenuhnya oleh masyarakat lokal, karena dengan begitu dengan sendirinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sini.” Saat ini sudah ada contoh salah satu petani lokal, anak muda yang berhasil mengangkat nama Kopi Arabika Arfak yaitu adik Barto Inden. “Dia menjadi salah satu contoh sebagai Local Champion di Pegunungan Arfak sehingga harapannya ke depan ada Barto Inden lain lagi yang bermunculan sehingga Kopi Arabika Arfak ini semakin terkenal dan sudah pasti dapat menjadi salah satu komoditi unggulan yang dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Pegunungan Arfak”.

"Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS, saat menjelaskan beberapa hasil riset dan inovasi yang dilakukan dalam meningkatkan hasil produk unggulan kepada Bupati terpilih, Dominggus Saiba, S.Pdk, M.Si" (dok.brida_mediapapuabarat)

Pada kesempatan itu, Profesor Heatubun juga berkesempatan melaporkan hasil penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Pegunungan Arfak kepada Bupati. “IID Kabupaten Pegaf Tahun 2024 mendapat predikat Disclaimer (tidak dapat dinilai), sehingga melalui pertemuan ini kami harap Bapak Bupati bisa menindaklanjutinya sehingga tahun 2025 ada perubahan,” lapor Kepala BRIDA. Lebih lanjut Ia juga menjelaskan kepada Bupati bahwa melalui penilaian ini, secara tidak langsung Pemerintahan Kabupaten Pegaf sedang dinilai dan dievaluasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kemendagri. Selain itu, juga ada beberapa penilaian dari Pemerintah Pusat yang nantinya dijadikan dasar penilaian/evaluasi bagi kinerja pemerintah kabupaten seperti Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), Indeks Penilaian Keuangan Daerah (IPKD) dan Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah (IKKD). Beberapa penilaian ini kemudian menjadi raport bagi Bupati dan Wakil Bupati selama memimpin pemerintahan di kabupaten ini, terang Kepala BRIDA kepada Bupati.

"Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba, S.Pdk, M.Si, saat menjawab beberapa pertanyaan penting" (dok.brida_mediapapuabarat)

Mengakhiri penyampaian kepada Bupati, Kepala BRIDA juga melaporkan terkait Master Plan Ekowisata di Kawasan Pegunungan Arfak yang sudah pernah disusun berdasarkan hasil riset bersama tim BRIDA dan Mitra sehingga apa yang sudah didesain ini bisa digunakan, tinggal menunggu dari perintah Bapak Bupati saja, tutup Profesor Heatubun.

Menanggapi laporan dan penyampaian dari Kepala BRIDA, Bupati Pegunungan Arfak Dominggus Saiba, S.Pdk, M.Si menjawab dengan memberikan catatan penting diantaranya, “Bapak Sekda perlu dicatat agar nanti Kepala Bappeda dan Bupati ketika ada di Manokwari agar menyempatkan waktu untuk melakukan pertemuan dengan BRIDA Provinsi Papua Barat membahas master plan ekowisata tersebut, kedua bahwa Saya Bupati mendukung penuh pengembangan produk unggulan di Pegunungan Arfak yaitu Kopi sehingga Saya harap Kopi Arabika ini bisa mendunia, ketiga bahwa terkait indeks-indeks yang sudah disampaikan ini, kami harap Pemerintah Provinsi melalui BRIDA Provinsi Papua Barat dapat mendampingi kami disini sehingga kedepannya kami Kabupaten Pegaf tidak masuk lagi kedalam kategori-kategori yang kurang bagus seperti yang disampaikan tadi”, tegas Bupati Pegaf.

"Kunjungan Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak bersama Kepala Brida Papua Barat di Stasiun Lapangan Udohotma Yayasan Bentara Papua untuk melihat pengembangan Kopi yang ada disana" (dok.brida_mediapapuabarat)

Setelah itu, Bupati juga langsung meminta kepada tim agar setelah pertemuan ini langsung meninjau ke tempat pengembangan kopi dimaksud. “Karena Saya sendiri yang orang asli sini belum pernah minum kopi itu, jadi setelah ini Saya mau langsung kita kesana ya”, ungkap Bupati.

"Foto bersama lahan kopi dan produk kopi asli Pegunungan Arfak" (dok.brida_mediapapuabarat)

Diskusi yang dilakukan pada siang itu juga membahas terkait penanganan masalah jaringan internet di beberapa wilayah yang belum terlayani, hal ini langsung disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Barat Frans P. Istia, S.Sos, MM. Disamping itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat Dr. drh. Hendrikus Fatem, MP berkesempatan juga menyampaikan terkait upaya-upaya pengembangan peternakan di Pegunungan Arfak yang terus dilakukan oleh pemerintah provinsi.

"Penyerahan hasil publikasi BRIDA berupa buku, majalah dan jurnal kepada Bupati dan Sekda serta foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)

Setelah diskusi berakhir, Kepala BRIDA menyerahkan beberapa hasil publikasi BRIDA berupa buku, majalah dan jurnal kepada Bupati dan Sekda. Setelah itu tim bersama Bupati melakukan kunjungan lapangan ke Stasiun Lapangan Udohotma Yayasan Bentara Papua untuk melihat pengembangan Kopi yang ada disana dan juga melihat langsung kondisi menara telekomunikasi yang telah dibangun di Puncak Kobrey yang belum berfungsi karena belum memiliki BTS dan sumber tenaga listrik. (chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

April

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
303112345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930123