
"Kepala Balitbangda Papua Barat dan tim bersama 10 Peserta usai pelaksanaan Bootcamp IMP 2020" (Dok BalitbangdaPB)
Manokwari Balitbangda News-, Suksesnya pelaksanaan Bootcamp Ilmuwan Muda Papua (IMP) 2020 yang dilaksanakan mulai 15 - 17 September 2020 di Mansinam Beach Hotel dan Resort Manokwari berjalan dengan sangat luar biasa. Pada hari terakhir pelaksanaan (Kamis, 17/09/2020), diawali dengan presentasi rencana penelitian oleh 10 Peserta Ilmuwan Muda Papua dan pada saat acara penutupan, peserta mendapatkan apresiasi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat.
Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut., M.Si memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para Peserta “Saya berharap apa yang teman-teman peserta dapatkan selama pelatihan ini menjadi modal dasar untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Kalian 10 peserta ini merupakan pilihan terbaik yang telah melewati tahapan seleksi sebelumnya. Saya bersama teman-teman dari Yayasan EcoNusa mengharapkan dengan adanya Ilmuwan Muda Papua tahun 2020 ini dapat memberikan manfaat bagi Tanah Papua”, tutur Charlie.
Lebih lanjut, Guru Besar Botani Hutan ini mengaku bahwa yang menjadi ilmuwan Taksonomi Tumbuhan maupun Taksonomi Hewan di Tanah Papua bisa dihitung dengan jari dan ini merupakan tantangan. Sehingga apa yang dilakukan hari ini merupakan proses kaderisasi, peningkatan kapasitas untuk ke depan 10 peserta ini akan menjadi ilmuwan yang handal. “Tentunya ada tantangan dan persaingan secara global, namun selama 2 hari ini kalian telah menerima motovasi/ pencerahan bahwa Ilmuwan juga memiliki masa depan yang baik. Justru sekarang kita lebih banyak membutuhkan ilmuwan terutama yang terkait dengan bidang penelitian lapangan”,ungkap Charlie.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman- teman dari pihak Yayasan EcoNusa maupun teman-teman yang ditunjuk sebagai tenaga ahli, dan teman-teman dari Balitbangda Provinsi Papua Barat yang sudah bersinergi dalam suksesnya pelaksanaan kegiatan ini”, ujar Charlie.
Charlie mengatakan selama pelaksanaan IMP, 10 peserta yang terpilih mengalami peningkatan kemampuan, terutama dalam menguasai metode-metode dasar penelitian yang akan mereka lakukan, juga rencana penelitian terkait dengan tugas akhir di Perguruan Tinggi. Peserta akan segera menyesuaikan pendanaan, menerima hibah untuk penelitian dan dapat melaksanakan penelitian.
“Saya harapkan hasil penelitian dari mereka bisa ditulis secara baik untuk diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah, baik di dalam maupun luar negeri. Peserta dapat bekerja sama dengan pembimbingnya untuk diterbitkan pada jurnal bereputasi di luar negeri”.
Kaban menjelaskan bahwa pada saat press conference sebelumnya, dirinya telah mengatakan bahwa mereka juga sedang kita persiapkan tahun 2022 pada pelaksanaan Internasional Flora Malesiana symposium. “Jadi kita punya kewajiban untuk mengkaderkan para Taksonom, Botanis muda untuk presentasi di sana dalam mengambil peran lebih besar karena pada saat pelaksanaan acara tersebut, akan banyak ahli-ahli tumbuhan dari seluruh dunia akan datang. Kita akan banggah saat anak-anak Papua kita bisa menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan secara meyakinkan mereka bisa memaparkan hasil penelitian mereka”, ungkap Charlie.
Lebih lanjut, Kaban Balitbangda menyampaikan bahwa program IMP akan menjadi program rutin, jadi setiap tahun akan dilaksanakan. Kesempatan untuk mencari ilmuwan baru itu susah, Ilmuwan itu kita bisa hitung pakai jari padahal di Papua memiliki Keanekaragaman Hayati dan budaya yang luar biasa. Tetapi terkadang untuk mencari orang yang menekuni bidang tertentu dan menjadi ahlinya itu susah.
Kita yang anak-anak asli Papua harus benar-benar mempersiapkan diri dan ambil setiap kesempatan yang ada. Kata-kata yang sering dilontarkan Menjadi tuan di rumah sendiri inilah yang kita persiapkan. “Kita bicara ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita sendirilah yang menjadi tuan rumah, supaya orang datang belajar pada kita. Kenapa sampai ketika kita mau belajar hewan, tumbuhan, kita harus pergi ke luar negeri padahal kita yang punya potensi. Inilah yang menjadi catatan bahwa sudah seharusnya kita berpikir untuk mempersiapkan sumber daya manusia dan meningkatan kapasitas”, tambah Charlie.
Dalam mengahkhiri penyampaiannya, Charlie berharap 10 Peserta harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, tidak cepat puas tetapi terus meningkatakan kemampuan dan terus belajar, karena menjadi Ilmuwan muda Papua yang handal tidak sebatas mengikuti Bootcamp ini, tetapi harus terus belajar, melatih diri dan memanfaatkan setiap kesempatan. “Kesempatan sangat besar untuk kalian menjadi Ilmuwan hebat di Tanah Papua, silahkan ambil peluang itu”, tutup Charlie. (LB / balitbangdapb media)