"Anakan hiu belimbing jantan yang pertama menetas dari kantung telur dengan panjang 30 cm dan bobot 90 gram, diberi nama 'Charlie' sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan Kepala Brida Papua Barat dalam StAR Project" dok.dok.Kyra Bestari
BridaNews_Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS dan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat dalam upaya pemulihan populasi hiu belimbing di perairan Kepulauan Raja Ampat, salah satu anakan Hiu Belimbing Stegostoma tigrinum Jantan yang baru menetas diberikan nama “Charlie”. Kamis (6/10/2022)
"Salah satu anakan Hiu Belimbing Stegostoma tigrinum Jantan yang baru menetas" (dok.Kyra Bestari)
Setelah sebelumnya dua anakan Hiu Belimbing Stegostoma tigrinum betina berhasil menetas dan diberi nama “Kathleen” dan “Audrey”, yang merupakan nama dari dua orang dermawan (filantropis) yang menyumbangkan dana bagi pembangunan kedua hatchery. Program Manager dari (StAR) Project Indonesia, Nesha Ichida, menyampaikan kabar baik dari hatchery di Pulau Kri, Raja Ampat bahwa pada hari Minggu, 25 September 2022 lalu, anakan hiu belimbing jantan yang pertama menetas dari kantung telur dengan panjang 30 cm dan bobot 90 gram. Hiu tersebut diberi nama Charlie, sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan dan kepemimpinan Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si., FLS., selaku Ketua Kelompok Kerja (Pokja) StAR Project Indonesia dalam upaya pemulihan populasi Hiu Belimbing di perairan Kepulauan Raja Ampat.
"Program Reintroduksi Ikan Hiu Belimbing" (dok.Kyra Bestari)
Kepala BRIDA Provinsi Papua Barat menyampaikan bahwa ini suatu terobosan inovasi yang menciptakan sejarah baru bagi upaya penyelamatan dan pelestarian spesies hewan laut di dunia. “Saya merasa beruntung bisa terlibat dan berkontribusi secara aktif dalam Program Reintroduksi Ikan Hiu Belimbing ini, juga merasa terhormat dan tersanjung mendapat penghargaan dengan diberikannya nama saya untuk Hiu Jantan pertama hasil penetasan ini, semoga semuanya sehat dan berkembang sesuai harapan kita bersama” ungkap Profesor Heatubun.
Bulan pertama adalah masa yang sangat penting bagi tim akuaris karena tingkat kematian yang berpotensi sangat tinggi. Pada saat ini, beberapa anggota dari mitra akuarium StAR Project sedang berada di Pulau Kri untuk menyelenggarakan pelatihan tambahan bagi empat orang akuaris lokal, secara khusus mengenai perawatan anak hiu.
"Anakan hiu belimbing jantan yang pertama menetas dari kantung telur dengan panjang 30 cm dan bobot 90 gram" (dok.Kyra Bestari)
Harapan dari seluruh anggota Pokja StAR Project Indonesia dan inisiatif global ReShark, agar proses pemeliharaan terus berjalan dengan lancar, dan agar kesuksesan terus menyertai setiap langkah dari proyek tersebut pada bulan-bulan yang akan datang. (ars/brida_mediapapuabarat)