REGULASI PENDANAAN RISET DAN INOVASI BRIDA PAPUA BARAT JADI CONTOH PADA FORUM KOORDINASI RISET DAN DAERAH TAHUN 2025

"Kepala BRIDA Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS saat memberikan beberapa masukan penting tentang berdirinya Brida Provinsi Papua Barat" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Jakarta - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menerima satu penghargaan lagi  di tingkat nasional. Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Kepala BRIDA Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS menerima langsung piagam penghargaan BRIDA/BAPPERIDA OPTIMAL 2025 untuk indikator/kategori Kajian Kebijakan yang Dimanfaatkan pada acara Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA OPTIMAL Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Senin, 27 Oktober 2025 di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo Gedung B. J. Habibie BRIN, Jl. M. H. Thamrin, Jakarta.

Setelah acara seremonial penyerahan sertifikat yang diserahkan langsung oleh Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc, kepada pemerintah daerah penerima Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA OPTIMAL TAHUN 2025 kemudian dilanjutkan dengan acara Talk Show dan Diskusi Paralel Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah 2025. Diskusi ini diikuti oleh BRIDA/BAPPERIDA se – Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut dan dibagi menjadi tiga kelompok besar dari 12 regional yang ada.

"Suasana diskusi terfokus" (dok.brida_mediapapuabarat)

BRIDA Provinsi Papua Barat masuk ke dalam kelompok diskusi yang terdiri dari regional 9 – 12, diantaranya yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Pada acara talk show dan rapat parallel regional, Kepala BRIDA Provinsi Papua Barat diminta dan berkesempatan berbagi pengalaman-pengalaman yang telah dilalui semenjak terbentuknya Balitbangda tahun 2017 dan bertransformasi menjadi BRIDA di Tahun 2022. “Kami secara nomenklatur telah bertransformasi dari Balitbangda menjadi BRIDA sejak dikeluarkannya PERDA Provinsi Papua Barat Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Papua Barat.” Setelah itu, kemudian dengan segera kami mendorong regulasi tentang Riset dan Inovasi Daerah di Papua Barat.

"Slide presentasi Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Dr. Sri Nuryanti" (dok.brida_mediapapuabarat)

Ya, kami melihat bahwa Riset dan Inovasi ini sangat penting bagi Papua Barat, sehingga diperlukan regulasi yang mengaturnya. Kemudian regulasi itu hadir dengan ditetapkannya melalui PERDA Provinsi Papua Barat Nomor 7 Tahun 2022. “Ini kemudian menjadi payung hukum kepada kami dalam melaksanakan aktivitas penyelenggaraan riset dan inovasi di Papua Barat,” ucap Profesor Heatubun.

Di dalam PERDA tersebut, kami telah mencantumkan bahwa untuk pendanaan dan penganggaran riset dan inovasi daerah ditetapkan sekurang-kurangnya satu persen dari APBD setiap tahun. Hal ini merupakan upaya untuk mendorong percepatan terbentuknya ekosistem riset dan inovasi di daerah. Harapannya riset dan inovasi bisa menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan bagi Papua Barat, tambah Kepala BRIDA.

Profesor Heatubun juga menambahkan bahwa selama ini BRIDA Provinsi Papua Barat dalam kerja-kerjanya selalu melibatkan berbagai Mitra Pembangunan yang ada di Papua Barat, bahkan juga ada di sini, di Jakarta. “Karena saya meyakini bahwa, jika kita kerja dengan model kolaborasi, segala sesuatu yang sedang dan akan dikerjakan oleh pemerintah itu pasti akan lebih mudah untuk dilaksanakan,” tutur mantan peraih Piala Adigana untuk ASN JPT Teladan Tahun 2020 itu.

"Foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)

Mendengar apa yang diinformasikan tersebut, para peserta dalam kelompok diskusi tersebut tertarik dengan apa yang dilakukan oleh BRIDA Papua Barat, terutama terkait pendanaan yang sudah dipikirkan jauh-jauh hari dan dituangkan ke dalam regulasi. Karena menurut mereka, BRIDA Papua Barat sudah memiliki visi dan berpikir jauh ke masa depan. Juga menurut mereka bahwa dalam melaksanakan riset dan inovasi dibutuhkan pendanaan yang cukup dan berkelanjutan sehingga benar-benar dapat membentuk ekosistem riset itu di daerah, bahkan akan dapat berdampak luas secara nasional dan global. Apalagi, saat ini kebijakan berbasis bukti ilmiah hasil riset sudah terbukti memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di daerah, sehingga pendanaan riset dan inovasi ini memang sangat penting dan menjadi perhatian bagi setiap pemerintah daerah. (chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

Oktober

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
2829301234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930311