BANGKIT DAN MEMIMPIN: REFLEKSI SATU ABAD PERADABAN PENDIDIKAN BAGI ORANG PAPUA

"Mewakili Gubernur Papua Barat, Kepala Brida, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si hadir sebagai narasumber" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Manokwari – Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si yang diwakili Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si hadir sebagai narasumber dalam acara Seminar Nasional “Satu Abad Peradaban Pendidikan Bagi Orang Papua di Tanah Papua” yang diselenggarakan oleh Universitas Papua yang bertempat di Aula Utama Unipa, Senin 13/10/2025.

Seminar ini merupakan bagian dalam rangka menyongsong perayaan satu abad nubuatan Dominee I.S. Kijne untuk Tanah Papua di Kabupaten Teluk Wondama.

Dalam presentasinya mewakili Gubernur, Profesor Heatubun menyampaikan bahwa Provinsi Papua Barat tidak akan ada dan menjadi seperti sekarang kalau tidak ada kontribusi Pendidikan dan Pembangunan Peradaban yang dimulai satu abad yang lalu. Demikian juga halnya dengan kontribusi dan kolaborasi kemitraan Lembaga Pendidikan tinggi yang telah hadir dan memberikan dampak bagi kemajuan daerah Papua Barat.

"Presentasi Gubernur Papua Barat yang di wakili oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah,Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si" (dok.brida_mediapapuabarat)

Beberapa poin utama yang disampaikan yaitu, tentang sejarah dan dasar kebangkitan peradaban, visi & misi pembangunan, bangkit dan memimpin serta membangun kecerdasan spiritual.

Lebih lanjut Profesor Heatubun menjelaskan satu persatu kepada peserta seminar, “untuk poin yang pertama, kita tahu bahwa semuanya berawal dari pulau mansinam tahun 1855, dan ini sebagai landasan spiritual awal yang membentuk nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, tetapi juga saat ini kalau kita lihat dampak dari Injil terhadap  peradaban Papua sangat signifikan,” jelas Kepala BRIDA.

Untuk Visi dan Misi, pemerintah provinsi saat ini fokus pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan otonomi khusus yang ada, termasuk meningkatkan pendidikan, layanan kesehatan, daya saing ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas. “Kita tahu bahwa saat ini banyak yang masih fokus pada proyek-proyek fisik, dan sudah saatnya untuk fokus pada peningkatan Sumberdaya Manusia, dan ini memang bukan menjadi tugas dari pemerintah saja, tapi ini menjadi tanggung jawab kita semua dan tentu saja bagaimana kita harus memikirkan akan hal ini menjadi suatu refleksi yang mendalam, kemudian dapat menjadi masukan berharga atau strategi untuk meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia kita ke depan,” tambah Profesor Heatubun dalam paparannya.

“Dalam membangun Papua Barat ada hal penting yang dapat dijadikan kunci sukses dari keberhasilan pembangunan yaitu Bangkit dan Memimpin. “Prinsip Bangkit dan Memimpin di Papua Barat ini harus didasarkan pada nilai harmoni sosial budaya yang tinggi dan berlandaskan pada sinergitas dan kohesivitas antar suku,” ucap Kepala BRIDA. Pembangunan harus memprioritaskan kelompok marjinal yang berisiko, layanan yang dipercepat sehingga masyarakat merasa nyaman. Selain itu, juga memprioritaskan perlindungan hak-hak dan layanan esensial Orang Asli Papua. Meningkatkan partisipasi lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan meningkatkan akses kesehatan dan kualitas pendidikan di seluruh Tanah Papua secara merata.

Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Profesor Heatubun, Gubernur Papua Barat juga tidak lupa mengingatkan kepada kita semua bahwa Ibu Kota Papua Barat adalah Kota Injil sehingga pendekatan pembangunan melalui keagamaan menjadikan agama sebagai landasan spiritual, moral, dan etika. “Ya, sering kita mendengar bahwa yang berpendidikan tinggi, berpengetahuan tinggi, tetapi kalau tidak memiliki hikmat itu juga apa? Sia-sia saja,” ucap Profesor Heatubun. Oleh karena itu, membangun Tanah Papua dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya berpendidikan tinggi dan berpengetahuan tinggi, tetapi terlebih harus memiliki hikmat yang berasal dari Tuhan YME,” tutup Kepala BRIDA Papua Barat.

"Penyerahan plakat dan piagam oleh Prof. Dr. Jonni Marwa, S.Hut, M.Si Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan kepada Prof. Heatubun" (dok.brida_mediapapuabarat)

Seminar yang dihadiri oleh berbagai kalangan, baik itu para akademisi, mahasiswa, guru, pihak pemerintah kelurahan, pihak sekolah, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, lembaga-lembaga keagamaan, hingga anggota DPD RI Papua Barat dan Papua Barat Daya kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang sangat menarik dan memberikan masukan-masukan strategis terhadap pembangunan pendidikan khusus Orang Papua. Pembangunan pendidikan Orang Papua yang unggul untuk kehidupan yang bermartabat dan mandiri dengan mengacu pada keberhasilan yang diukur dengan kualitas sumber daya manusianya, bukan dari infrastrukturnya. (chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

Oktober

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
2829301234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930311