"Sambutan Wakil Rektor II Universitas Papua Prof. Jonni Marwa dan instruktur ahli dari Royal Botanical Garden Kew, Dr. Gemma Bramley" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_Manokwari, Kerjasama BRIDA Papua Barat, Royal Botanical Garden Kew (RBG Kew) dan Fahutan UNIPA terus berlanjut, kali ini bersama Fauna Flora Indonesia memprakarsai kegiatan Herbarium Techniques and Tropical Important Plant Areas Designation Course 2025. Kegiatan kursus ini merupakan bagian dari tindak lanjut kesepakatan kerjasama yang telah berjalan selama ini. Kegiatan yang akan berlangsung pada 6-18 Oktober 2025 akan menghadirkan instruktur ahli dari Royal Botanical Garden Kew yang dipimpin oleh Dr. Gemma Bramley selaku Senior Research Leader in Asian Plants bersama tim ahli lainnya.
"Sambutan Wakil Rektor II Universitas Papua Prof. Jonni Marwa" (dok.brida_mediapapuabarat)
Dekan Fahutan Universitas Papua Dr. Wolfram Mofu dalam sambutan singkat menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada tim RBG Kew. Dekan Mofu berharap kepada Tim RBG Kew dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan bermanfaat bagi pengembangan Fahutan UNIPA ke depan khususnya terkait potensi keanekaragaman hayati di Tanah Papua. “Saya berharap para peserta kursus dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan terlibat aktif mengikutinya sampai selesai sehingga ada manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini,” tambah Mofu.
"Sambutan instruktur ahli dari Royal Botanical Garden Kew, Dr. Gemma Bramley selaku Senior Research Leader in Asian Plants" (dok.brida_mediapapuabarat)
Sementara Dr. Gemma Bramley dalam sambutannya mewakili tim ahli menyampaikan kegembiraannya dan sangat senang bisa hadir kembali ke Manokwari dalam agenda dan maksud yang baik. “Kami akan berusaha untuk menyampaikan materi kursus ini dengan metode yang santai dan menyenangkan sehingga mudah diikuti dan dimengerti oleh peserta,”tambah doktor Bramley.
"Pemaparan materi olehDr. Gemma Bramley" (dok.brida_mediapapuabarat)
Pada kesempatan yang sama Wakil Rektor II Universitas Papua Prof. Jonni Marwa yang mewakili Rektor, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan mengapresiasi para pihak yang terlibat terutama BRIDA Provinsi Papua Barat dan Prof. Charlie Heatubun yang terus memberikan perhatian untuk kerjasama riset. Menurutnya terlaksananya kegiataan ini merupakaan langkah yang baik untuk mengenal lebih jauh tumbuhan tropis penting di Papua dan juga strategi untuk mengembangkan herbarium Manokwari (MAN) yang dimiliki UNIPA. “Lanjutnya, kegiatan ini sangat penting karena Tanah Papua merupakan salah satu yang memiliki tingkat keanekaragaman biodiversitas tertingggi di dunia,” jelas Marwa.
"Pemaparan materi oleh Liam dan Shawn" (dok.brida_mediapapuabarat)
Lagi, bahkan sampai saat ini masih banyak daerah-daerah yang belum memiliki data, untuk itu kita perlu terus melakukan riset kolaborasi untuk mengungkap dan mendokumentasikan specimen tumbuhan yang ada di area-area tersebut, jangan sampai kita kehilangan informasi penting terkait tumbuh-tumbuhan penting tertentu yang karena kepentingan pembangunan telah dan akan dibabat habis,” tambah mantan Dekan Fahutan tersebut.
“Kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi kita UNIPA karena keberadaan herbarium Manokwari, semoga kerjasama ini juga dapat juga memberikan advice yang membantu memperbaiki dan meningkatkaan kualitas dari herbarium Manokwari.” tutup Prof. Marwa
Mengakhiri sambutannya, Wakil Rektor II menyampaikan terima kasih kepada RBG Kew yang selalu memberikan perhatian pada keanekaragaman hayati tropis di Papua dan berharap semoga kursus ini akan memberi pengalaman luar biasa bagi peserta baik ketika belajar dalam kelas tetapi juga pada saat praktek lapangan pengumpulan spesimen herbarium.
"Foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)
Kegiatan yang akan berlangsung selama kurang lebih 12 hari ini diikuti oleh akademisi dan mahasiswa Fahutan UNIPA, BKSDA Papua Barat, BRIDA Papua Barat dan perwakilan Mitra Pembangunan diantaranya Yayasan FFI dan Yayasan KI,. (lanny/brida_mediapapuabarat)
