BRIDA GELAR FGD UPDATE HASIL KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PENGEMBANGAN TWA GUNUNG MEJA

"FGD Pengembangan Wisata Alam Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Manokwari – Brida News, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat dan Tim Kajian Kelayakan Ekonomi Pengembangan Wisata Alam Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja mengupdate progress penelitian bersama instansi teknis melalui Focus Group Discussion (FGD) di Meeting Room Mansinam Beach Hotel Manokwari. Jumat (17/11/2023)

Kajian Kelayakan Ekonomi Pengembangan Wisata Alam TWA Gunung Meja merupakan tindak lanjut yang diinisiasi oleh BRIDA Papua Barat untuk melihat potensi kawasan ini yang sangat tinggi, namun belum memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Atas dasar tersebut BRIDA membentuk Tim Riset untuk mengkaji potensi kelayakan ekonomi dalam pengembangannya sesuai fungsi kawasan.

"Sambutan dan arahan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si" (dok.brida_mediapapuabarat)

Mengawali FGD ini, Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si dalam sambutan singkat dan arahan kepada Tim Kajian dan peserta FGD menyampaikan bahwa melalui pertemuan ini diharapkan dapat menyatukan pikiran dan memberikan masukan sehingga apa yang sudah dilakukan terkait dengan riset ini dapat kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar bagi pemerintah daerah mengambil kebijakan pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Meja yang juga menjadi aset kita Bersama di Manokwari dan Papua Barat. “Melihat perkembangan kota Manokwari dengan perubahan yang cukup signifikan, yang juga juga secara tidak langsung berdampak kepada keberadaan kawasan hutan di Gunung Meja ini, maka saya pikir melalui diskusi ini, kita perlu memberikan masukkan bagi pemerintah daerah dalam hal ini instansi teknis terkait pengembangan-pengembangan kedepannya dalam mendukung peningkatan fungsi Kawasan dan pengelolaannya.” jelas Profesor Heatubun.

"Pemaparan materi presentasi hasil FGD oleh Dr. Jonni Marwa, S.Hut, M.Si selaku ketua Tim Riset" (dok.brida_mediapapuabarat)

Selanjutnya Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan BRIDA Papua Barat Haerul Arifin, S.Hut, M.Si sebagai moderator dan juga anggota Tim Riset memandu jalannya FGD ini. Kesempatan pertama diberikan langsung kepada Dr. Jonni Marwa, S.Hut, M.Si selaku ketua Tim Riset untuk memaparkan progress dari hasil riset yang telah dilakukan. Dari hasil riset ini beberapa kesimpulan penting yang menjadi hasil pada FGD ini diantaranya: Pertama, Untuk investasi skala pemilik modal dinyatakan tidak layak, Kedua, Proyek padat karya berbasis pada hibah pemerintah dinyatakan layak, Ketiga, Nilai manfaat TWA Gunung Meja ditaksir senilai Rp. 13.810.313.500,-, Keempat,  Rata-rata WTP (willingness to pay) untuk standar harga karcis Rp. 10.000,- – Rp. 20.000,-, dan Keenam, Rata-rata untuk karcis sesuai usulan masyarakat Rp. 5.000,-.

"Pemaparan materi presentasi hasil FGD oleh  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua Barat sebagai pengelola TWA Gunung Meja." (dok.brida_mediapapuabarat)

Dalam sesi diskusi kemudian, muncul informasi dan saran yang disampaikan oleh beberapa perwakilan instansi terkait untuk melengkapi dan menyempurnakan riset ini baik dari perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di Papua Barat antara lain dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Parawisata dan Kebudayaan, Biro Administrasi Pembangunan, Tenaga Ahli Universitas Papua dan juga Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua Barat sebagai pengelola TWA Gunung Meja.

Diskusi ini berjalan dengan sangat produktif sehingga sangat membantu tim riset dalam mengupdate kembali progress dari kajian ini untuk menjadi dasar yang kemudian dapat segera ditetapkan dalam kebijakan pemerintah daerah untuk pengembangan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja.

"Wawancara Ketua Team Riset, Dr. Jonni Marwa, S.Hut, M.Si oleh Tim Mahasiswa MBKM UNIPA dan foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)

Menutup FGD ini Kepala BRIDA menyampaikan beberapa hal yang digaris bawahi sekaligus sebagai bagian dari rekomendasi atau rencana tindak lanjut. Pertama, terkait dengan hasil kajian ini tim dapat mengupdate dan disesuakan dengan usulan proposal kerja sama yang nanti juga melampirkan perjanjian kerja sama (PKS) yang akan ditanda tangani untuk bisa segera di tindaklanjuti sesuai dengan tupoksi kawasan. Kedua, terkait dengan penyelesaian kajian ini, tim bisa memberikan rekomendasi sebagai policy brief yang melampirkan PKS yang akan dilakukan. Ketiga, dukungan dari para pimpinan di pemerintah provinsi untuk bisa melegalkan forum kerja sama ini dengan BBKSDA agar komunikasi ini terus berjalan. Lokasi TWA Gunung Meja menjadi kewenangan dari Kementerian dan Pusat tapi lokasinya ada di pemda provinsi dan kabupaten sehingga keterbukaan dan juga komunikasi yang efektif sangat diharapkan guna tindaklanjutnya secara bersama-sama. Keempat, bahwa dalam kesempatan ini Dekan Fakultas Kehutanan UNIPA menitip pesan bahwa untuk area rehabilitasi itu, dari UNIPA juga bisa terlibat untuk bersama-sama memanfaatkan atau ada banyak kerja sama sehingga mahasiswa bisa melakukan praktek tetapi juga secara bersama-sama ini menjadi satu bagian yang bisa mendapatkan income kalau memang difungsikan dengan maksimal. Kelima, terkait dengan pembagian manfaat, ada manfaat yang bisa langsung dikelola oleh Kementerian dalam hal ini KSDA tetapi juga yang terkait dengan Pemda, seperti yang sudah disinggung tadi ada sumber-sumber pendapatan seperti usaha memperjual-belikan air itu juga menjadi sumber pendapatan untuk daerah. (Tim Mahasiswa MBKM UNIPA)


Banner
Video

November

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
272829303112
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930