BRIDA Papua Barat Gandeng Fahutan UNIPA Ajak Terus Mitra Berkontribusi Dalam Pembangunan Papua Barat

"Herbarium Techniques and Tropical Important Plant Areas Designation Course 2025" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Manokwari - Setelah berlangsung selama sepekan sejak 6 Oktober 2025, kegiatan Herbarium Techniques and Tropical Important Plant Areas Designation Course 2025 yang terselenggara atas kerjasama BRIDA Papua Barat, Royal Botanical Garden (RBG) Kew dan Fauna Flora Indonesia resmi berakhir pada senin, 13 Oktober 2025. Peserta kursus yang di dominasi oleh mahasiswa Fahutan UNIPA menimba ilmu langsung dari para ahli tumbuhan RBG Kew tentang pembuatan herbarium juga mengenal tumbuhan tropis penting di Tanah Papua, khususnya di daerah Kepala Burung.

"Sambutan instruktur ahli dari Royal Botanical Garden Kew, Dr. Gemma Bramley" (dok.brida_mediapapuabarat)

Pada kesempatan ini, Kepala BRIDA Papua Barat Prof. Dr. Charlie Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS hadir sekaligus menutup kegiatan ini menyampaikan pentingnya kursus ini terutama pengenalan dan klasifikasi tumbuhan tropis penting. Menurutnya menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru dunia taksonomi tumbuhan itu penting, dimana klasifikasi saat ini mengutamakan karakter biomoleculer atau genetic yang berfokus pada DNA selain karakter morfologi yang tetap relevan untuk identifikasi lapangan.

"Sambutan oleh Dekan Fakultas Kehutanan, Wolfram Mofu, S.Hut, M.Si" (dok.brida_mediapapuabarat)

Profesor Heatubun juga menambahkan bahwa peserta dapat berbangga karena kursus ini, lebih khusus mengenalkan konsep tropical important plant areas yang hanya dilakukan di Fahutan UNIPA. Konsep ini juga bila dielaborasikan dengan baik seharusnya dapat disampaikan kepada pemerintah daerah untuk membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam menentukan perencanaan pembangunan.

"Sambutan Kepala BRIDA Papua Barat Prof. Dr. Charlie Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS" (dok.brida_mediapapuabarat)

“Hasil ini bisa disampaikan ke bapak Gubernur dan Perangkat Daerah terkait untuk mendapatkan pertimbangan. Supaya perencanaan yang dibuat itu tidak seperti jatuh dari langit, tadi malam saya mimpi, jadi besok kita rencanakan untuk bangun ini. Tidak begitu, tapi harus berbasis bukti ilmiah (scientific evidence)” tutur salah satu Guru Besar senior Fahutan UNIPA.

"Prof. Heatubun saat melihat beberapa spesiment" (dok.brida_mediapapuabarat)

Lanjutnya, kegiatan ini juga dapat menjadi langkah bukti nyata kontribusi UNIPA dalam membangun sumber daya manusia melalui pendidikan dan mengkaderisasi SDM guna melanjutkan tongkat estafet serta peningkatan kapasitas dan pengembangan institusi.

"Foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)

Mengakhiri sambutannya, Profesor Heatubun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Ahli dari RBG Kew, pihak Fahutan UNIPA, FFI, Mitra lainnya dan berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang. (lanny/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

Oktober

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
2829301234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930311