"Pj. Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP saat membuka Rakor Mitra Pembangunan" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_Manokwari,- Forum Mitra Pembangunan Provinsi Papua Barat terbentuk sesudah pelaksanaan ICBE (International Conference on Biodiversity, Economic Creative and Ecotourism – Konferensi Internasional tentang Keanekaragaman Hayati, Ekonomi Kreatif dan Ekowisata) pada Oktober 2018. Tujuan pembentukan (Forum) Mitra Pembangunan terutama untuk memastikan gagasan pembangunan berkelanjutan dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan nyata di lapangan. Tugas awal Mitra Pembangunan adalah mengawal pelaksanaan 14 Butir Deklarasi Manokwari, yang dihasilkan pada kegiatan ICBE 2018.
Melihat kemajuan dan capaian yang telah dicapai oleh Mitra Pembangunan dan Pemerintah Papua Barat sejauh ini, maka dengan koordinasi dan semangat kerjasama yang ada diharapkan Mitra Pembangunan dan Pemerintah Daerah dapat berhasil dalam mencapai implementasi Butir-Butir Deklarasi Manokwari dan isu-isu pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan lainnya. Untuk maksud tersebut, Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) bekerja sama dengan Yayasan EcoNusa melaksanakan Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan Tahun 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk: pertama Meningkatkan koordinasi dan diseminasi informasi antara Mitra Pembangunan dan Pemerintah Daerah; kedua Menyampaikan secara singkat kegiatan yang sudah, sedang dan akan dikerjakan di Papua Barat; ketiga Menyampaikan kemajuan dan kendala yang dihadapi Mitra Pembangunan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan berkelanjutan di Papua Barat; keempat Menyaring isu-isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan; dan kelima Membahas berbagai rencana kegiatan utama Mitra Pembangunan untuk tahun 2024.
"Sambutan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si" (dok.brida_mediapapuabarat)
Mengawali Pertemuan Koordinasi tersebut, Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si menyampaikan bahwa Forum Mitra Pembangunan Papua Barat yang terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Donor, Perguruan Tinggi dan lembaga masyarakat sipil lainnya terbentuk setelah lahirnya Deklarasi Manokwari pada Tahun 2018. Profesor Heatubun juga menjelaskan melalui forum ini, dukungan Mitra Pembangunan dalam mendukung program Pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup semakin nyata secara reguler dan berkesinambungan berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Kontribusi dari Mitra Pembangunan terlihat jelas dalam berbagai dukungan yang dilakukan dalam hal penyusunan dokumen-dokumen perencanaan seperti master plan (Rencana Induk), Rencana Aksi dan Peta Jalan seperti Peta Jalan Pembangunan Ekonomi Hijau, Penyusunan Dokumen Rencana Tata Ruang (RTRW), maupun berbagai proses legislasi peraturan daerah (PERDA) yang dihasilkan, termasuk pemberdayaan masyarakat secara langsung di tingkat tapak. Selain itu juga Mitra Pembangunan membantu Pemda dalam memperbaiki rantai pasok untuk mengembangkan komoditas unggulan daerah non-deforestasi yang ada di Papua Barat seperti Kakao Ransiki, Pala Fakfak, Rumput Laut Teluk Wondama dan kegiatan pariwisata alam, yang sebelum dan sesudah pemekaran Provinsi Papua Barat Daya masih tetap eksis untuk mendukung. “Dukungan lain yang juga diberikan oleh Mitra Pembangunan adalah terkait ketersediaan fiskal daerah melalui pendanaan yang diberikan oleh pihak-pihak yang tidak bisa memberikan langsung kepada Pemerintah Daerah, disalurkan melalui Mitra Pembangunan untuk mendukung setiap kebijakan, program dan kegiatan Pembangunan”, tutup peraih Piala Adighana Pejabat Pimpinan Tinggi Teladan ASN Award Tahun 2020.
"Sambutan Pj. Gubernur Papua Barat, Drs. H. Ali Baham Temongmere, MTP" (dok.brida_mediapapuabarat)
Selanjutnya dalam sambutannya Penjabat Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, MTP menyampaikan bahwa pemerintah daerah tentunya tidak dapat bekerja sendiri dalam implementasi kebijakan. “Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi secara khusus kepada seluruh Mitra Pembangunan yang sejak awal telah bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam mendukung inisiatif-inisiatif pembangunan berkelanjutan khususnya untuk perlindungan, pengakuan dan pemberdayaan masyarakat adat, pelestarian keanekaragaman hayati, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sekali lagi terima kasih atas dukungan teman-teman Mitra Pembangunan selama ini,” tambah Temongmere.
Penjabat Gubernur juga menjelaskan dalam konteks pembangunan ada tiga hal yang perlu untuk dicapai yaitu grow, equity dan sustainability. “Kita mau mencapai pertumbuhan ekonomi tetapi equity atau keadilan juga harus kita tunjukkan karena kita tidak bisa melaksanakan pembangunan ekonomi tetapi hanya ada di sentra-sentra, tetapi tidak sampai menyentuh pada daerah-daerah terbelakang dan pinggiran. Kemudian yang berikut terkait sustainability artinya kita tidak bisa bekerja hari ini untuk kita saja tetapi kita ambil dan simpan juga untuk anak cucu kita ke depan”, tegas mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak.
"Pemukulan Tifa dengan tandanya di buka Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan Papua Barat oleh PJ Gubernur" (dok.brida_mediapapuabarat)
Dalam menjalankan semua ini, tentunya pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri, pemerintah perlu kemitraan agar bisa melaksanakan pembangunan di daerah. Untuk melakukannya Gubernur Temongmere mengutip kalimat bijak “Kalau mau jalan cepat jalanlah sendiri-sendiri, tetapi kalau mau jalan jauh dan lama maka jalanlah bersama-sama. Oleh karena itu kemitraan menjadi penting, kalau jalan dalam waktu yang lama dan jauh, tapi kalau mau cepat seperti lari yang hanya seratus meter itu cepat sekali dan tidak bisa bersama-sama,” tutup Temongmere. Selanjutnya Penjabat Gubernur Papua Barat membuka kegiatan Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan dengan menabuh tifa dan didampingi oleh Kepala BRIDA Papua Barat.
"Penyerahan Pengahargaan oleh para pimpinan perwakilan Mitra Pembangunan di Tanah Papua sebagai Tokoh Inspirasi yang diserahkan langsung oleh Bustar Maitar, S.Hut (CEO Yayasan EcoNusa) dan Dr. Julia Kalmira (Pimpinan WRI Perwakilan Tanah Papua) dan Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si (Koordinator Forum Mitra Pembangunan Papua Barat) (dok.brida_mediapapuabarat)"
Pada akhir acara pembukaan kegiatan Pertemuan Koordinasi Mitra Pembangunan ini, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP juga menerima suatu penghargaan dari para pimpinan perwakilan Mitra Pembangunan di Tanah Papua sebagai Tokoh Inspirasi yang diserahkan langsung oleh Bustar Maitar, S.Hut (CEO Yayasan EcoNusa) dan Dr. Julia Kalmira (Pimpinan WRI Perwakilan Tanah Papua) dan Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si (Koordinator Forum Mitra Pembangunan Papua Barat). Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh beberapa pimpinan OPD dilingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat. (ars/brida_mediapapuabarat)