"Direktur YESL dan Manager Program Lembaga LEKAT bertemu kepala Brida Provinsi Papua Barat" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_Direktur Yayasan Ekologi Sahul Lestari (YESL) Timika dan Manager Program Lembaga Pengkajian dan Penguatan Kapasitas (LEKAT) Jayapura mengunjungi BRIDA Papua Barat untuk mendapatkan informasi sekaligus berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan program dari masing-masing lembaga. Senin (23/11/2023)
Yayasan YESL merupakan lembaga yang bergerak dalam program kerja untuk pelestarian hutan dan lingkungan serta peningkatan kapasitas masyarakat adat yang bergerak di daerah Papua Selatan, sedang LEKAT wilayah kerjanya mencakup seluruh Tanah Papua.
Dr. Dendy Sofyandy, S.Hut, M.Si selaku Direktur YESL dan Rori Marwani Subaing, S.Hut, PgDip.Dev.Stud (Manager Program Lembaga LEKAT) menyampaikan tujuan dari kunjungan ini adalah melakukan sharing informasi terkait rencana program-program kerja yang dilakukan oleh masing-masing lembaga sekaligus belajar terkait tata kelola yang dibangun oleh BRIDA Papua Barat.
"Suasana pertemuan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS bersama Direktur Yayasan Ekologi Sahul Lestari (YESL) Timika, Dr. Dendy Sofyandy, S.Hut, M.Si dan Manager Program Lembaga Pengkajian dan Penguatan Kapasitas (LEKAT) Jayapura Rori Marwani Subaing, S.Hut, PgDip.Dev.Stud" (dok.brida_mediapapuabarat)
Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS tentunya menyambut baik kehadiran dari pimpinan dan perwakilan kedua lembaga ini sekaligus membagikan informasi kinerja yang dilakukan oleh BRIDA selama eksis di Provinsi Papua Barat. Dalam penyampaiannya Prof. Heatubun menekankan bahwa peran utama BRIDA sebagai lembaga yang menyediakan data ilmiah hasil riset dan inovasi tidak terlepas dari kolaborasi yang terus dibangun bersama dengan Mitra Pembangunan, sehingga fungsi lembaga ini menjadi kuat dalam mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil-hasil kelitbangan dan inovasi daerah melalui media-media yang tersedia.
Direktur YESL Dr. Sofyandi mengatakan bahwa melalui pertemuan ini bisa mendapatkan banyak informasi terutama bagaimana membangun kerjasama antara pemerintah, mitra pembangunan dan masyarakat adat. Selain itu tata kelola kelembagaan BRIDA yang dibangun dalam kaitannya dengan data sangat terbuka. “Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan data yang secara terbuka bisa diakses, tapi saya pikir BRIDA merupakan salah satu pilot project yang sangat baik dalam hal keterbukaan informasi dan penyediaan data. Kami berharap ini dapat diadopsi oleh semua lembaga, karena ini menjadi contoh yang baik untuk semua daerah di Tanah Papua. Saya pikir hal ini juga akan kami terapkan ditempat kerja kami,” tutup Sofyandi.
"Direktur YESL dan Manager Program Lembaga LEKAT saat wawancara oleh salah satu team media Brida Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)
Selanjutnya Manager Program LEKAT, Rori Marwani mengatakan bahwa tujuan utama kunjungan ke BRIDA selain bertemu dengan Kepala BRIDA yang juga sebagai senior almamater FAPERTA UNCEN dan mantan Ketua PC Sylva UNCEN ini, tetapi juga sekaligus untuk sharing pengalaman dan juga meminta saran dan pendapat Prof. Heatubun sebagai Kepala BRIDA, terkait program kerja yang akan dilakukan oleh LEKAT. “Hal penting yang saya dapat dari pertemuan ini adalah bagaimana mencapai kemajuan dengan membangun kolaborasi antara mitra, itu menjadi catatan penting buat saya dihari ini. Apa yang saya lihat, membuat saya impress dengan BRIDA, karena yang sudah dikerjakan sangat luar biasa,” tutup Marwani. (ars/brida_mediapapuabarat)