"Presentasi Presentasi Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_Kepala BRIDA Papua Barat menerima kunjungan empat institusi besar yang tergabung dalam Tim CRC 990-EFFORTS yang sedang melakukan penjajakan awal di Provinsi Papua Barat dalam rangka rencana riset yang akan dilakukan bersama dengan Universitas Papua di Meeting Room Mansinam Beach Hotel Manokwari. Kamis (19/11/2023)
Collaborative Research Centre 990: Ecological and Socioeconomic Functions of Tropical Lowland Rainforest Transformation Systems (CRC 990: EFFORTS) merupakan project yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan berbasis sains tentang cara melindungi dan meningkatkan fungsi ekologi hutan tropis dan sistem transformasi pertanian pada skala lanskap, sekaligus meningkatkan kesejahteraan manusia. Lebih lanjut, program ini bertujuan untuk memberikan informasi dasar tentang bagaimana mengintegrasikan isu-isu penggunaan lahan pertanian dan konservasi. EFForTS adalah pusat penelitian kolaboratif 990 yang didanai oleh Deutsche Forschungsgemeinschaft (DFG, German Research Foundation).
"Dr. Aiyen Tjoa (Wakil Rektor IV Universitas Tadulako, Palu)" (dok.brida_mediapapuabarat)
Tim CRC terdiri dari 4 (empat) institusi besar yaitu University of Göttingen German, IPB University (Bogor), Universitas Tadulako (Palu) dan Universitas Jambi. Project penelitian ini sudah pernah dilaksanakan pada dekade sebelumnya selama 12 Tahun di Jambi terhitung mulai 2011-2023. Saat ini tim CRC sedang mencari lokasi riset yang baru, sehingga melalui kerjasama dengan Universitas Papua mereka melaksanakan observasi sekaligus meninjau lokasi-lokasi yang bisa dijadikan obyek penelitian ini.
"Presentasi Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS" (dok.brida_mediapapuabarat)
Kunjungan ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat menjadi salah satu agenda utama, guna membangun koordinasi dan menggali informasi terkait lokasi-lokasi yang dapat direkomendasikan untuk rencana penelitian ini.
Kepala BRIDA Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS menyambut baik kehadiran tim CRC 990: EFFORTS yang berkunjung ke Manokwari. Dalam pertemuan ini Profesor Heatubun berkesempatan memaparkan beberapa riset dan inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah bersama mitra pembangunan dan juga lembaga-lembaga akademik yang terlibat.
"Profesor Holger Kreft dari University of Göttingen German" (dok.brida_mediapapuabarat)
Dalam diskusi ini perwakilan dari University of Göttingen German, Profesor Holger Kreft meminta gambaran lokasi yang dapat direkomendasikan oleh pemerintah daerah kemudian isu-isu apa saja yang berhubungan dengan biodiversity, sosial ekonomi, perubahan land use (tata guna lahan) dan isu lainnya yang bisa dipakai untuk rencana penelitian yang akan dilakukan. Profesor Heatubun secara terbuka menjelaskan beberapa daerah kabupaten yang menjadi konsen pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati maupun pengembangan potensi-potensi daerah melalui beberapa komoditas unggulan daerah yang saat ini sedang dan terus dikembangkan, disamping potensi pariwisata di daerah. Selain itu Profesor Heatubun juga mengarahkan tim kepada isu utama pembangunan berkelanjutan yang menjadi dasar kebijakan pemerintah Provinsi Papua Barat dalam membangun daerah yaitu hasil Deklarasi Manokwari tahun 2018, dengan beberapa capaiannya seperti telah ditetapkannya Peraturan Daerah Khusus (PERDASUS) Nomor 10 Tahun 2019 tentang Pembangunan Berkelanjutan Di Provinsi Papua Barat, PERDASUS No. 9 Tahun 2019 tentang masyarakat adat dan wilayah adat, Peraturan Daerah (PERDASI) Provinsi Papua Barat Nomor 3 Tahun 2022 terkait Rencana Tata Ruang Wilayah dan PERDASI No. 5 Tahun 2022 terkait Kawasan Ekosistem Esensial Mangrove serta PERDASI No. 7 Tahun 2022 tentang Riset dan Inovasi Daerah di Papua Barat yang akan menjadi rujukan kerjasama riset dan inovasi nantinya.
"Salah satu peserta perwakilan University of Göttingen German saat menyampaikan beberapa pertanyaan terkait keberadaan keanekaragaman hayati di Provinsi Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)
Selanjutnya secara terpisah Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Papua Dr. Ellen Bless menyampaikan bahwa tujuan utama kenapa tim CRC ini ke Papua Barat, karena Papua Barat merupakan daerah frontier yang masih utuh, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa 10 atau 20 tahun kedepan akan terus berkembang karena adanya aktivitas pembangunan dan lainnya, sehingga bisa terjadi perubahan land use yang cepat. Untuk mengantisipasi perubahan itu, maka dilakukan riset sesuai tujuan project ini. “Selain itu kita juga berharap kedepan kalau UNIPA diterima menjadi tuan rumah (host) untuk project ini, tentu kami berharap akan ada kerjasama yang jelas dengan pemerintah daerah melalui BRIDA, supaya kita bisa tahu porsi dan tanggung jawab masing-masing supaya bisa menghasilkan ouput yang bisa disumbangkan untuk kemajuan daerah”, jelas Ellen Bless Doktor muda UNIPA lulusan salah satu Universitas di Belanda.
"Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Papua, Dr. Ellen Bless (poto kiri)" (dok.brida_mediapapuabarat)
Sementara Koordinator Tim CRC 990: EFFORTS Indonesia Dr. Aiyen Tjoa sekaligus sebagai Wakil Rektor IV Universitas Tadulako mengatakan bahwa dari hasil pertemuan ini mendapat banyak informasi, data dan juga beberapa rekomendasi bisa diterima oleh tim CRC melalui BRIDA Papua Barat, sehingga ini akan memberikan penekanan tersendiri untuk tim CRC dalam penyusunan proposal dalam satu hingga dua tahun kedepan. “Saya pribadi merasa Profesor Charlie Heatubun telah dengan sangat terbuka dan lengkap dalam memberikan informasi-informasi yang kami butuhkan selama tim CRC melakukan eksplorasi di Papua Barat ini. Saya melihat ini merupakan kesempatan yang baik, selain itu juga harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk kepentingan pembangunan daerah”, ungkap WR IV UNTAD.
"Foto bersama & penyerahan buku Papua Barat menuju Pembangunan Berkelanjutan oleh Prof. Heatubun kepada Prof. Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, IPU, ASEAN Eng. (Wakil Rektor IV IPB University, Bogor)" (dok.brida_mediapapuabarat)
Diakhir pertemuan, Kepala BRIDA Papua Barat menyerahkan hasil-hasil diseminasi dan publikasi kelitbangan dan salah satu produk dari komoditas unggulan daerah Manokwari Selatan Coklat Ransiki Pipiltin 72 persen kepada perwakilan dari masing-masing tim CRC 990 : EFFORTS diantaranya Profesor Holger Kreft (University of Göttingen German), Prof. Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar, IPU, ASEAN Eng. (Wakil Rektor IV IPB University, Bogor), Dr. Aiyen Tjoa (Wakil Rektor IV Universitas Tadulako, Palu) dan Dr. Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc. (Universitas Jambi) serta seluruh perwakilan yang turut hadir dalam pertemuan ini. (ars/brida_mediapapuabarat)