Kunjungan Silaturahmi Pemerintah Papua Barat ke KJRI New York

"Foto bersama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Winando Adi dan Kepala Brida Papua Barat, Prof. Heatubun" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Papua Barat, Prof. Charlie Heatubun, melakukan kunjungan silaturahmi ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York pada Rabu, 25 September lalu

Rombongan Papua Barat yang dipimpin oleh Prof. Charlie Heatubun disambut dengan hangat oleh Konsul Jenderal RI di New York, Bapak Winando Adi, bersama jajaran staf KJRI. Dalam suasana akrab dan bersahabat, kedua belah pihak berdiskusi tentang berbagai potensi kolaborasi yang dapat dijalin antara Papua Barat dan KJRI New York, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, serta promosi kebudayaan Papua.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu topik utama yang dibahas adalah dukungan bagi mahasiswa asal Papua yang sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Sebagai perwakilan pemerintah Papua Barat, Prof. Charlie menyampaikan pesan dari Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP, terkait pentingnya perhatian khusus terhadap para mahasiswa Papua. Ia berharap agar KJRI New York dapat terus mendukung mahasiswa-mahasiswi Papua, baik dalam hal pemantauan penyelesaian studi dan keterlibatan aktif dalam kegiatan diaspora Indonesia di Amerika.

"Mewakili Gubernur Papua Barat, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Prof. Charlie Heatubun dan Kabid Ekonomi dan Pembangunan, Haerul Arifin, S.Hut, M.Si berdiskusi bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Winando Adi" (dok.brida_mediapapuabarat)

Prof. Charlie menyampaikan bahwa keterlibatan mahasiswa Papua dalam berbagai program di New York, termasuk kegiatan yang diinisiasi oleh KJRI, dapat membantu meningkatkan prestasi akademik dan memperkuat persaudaraan antar-ikatan mahasiswa Indonesia di luar negeri.

Konsul Jenderal Winando Adi merespons positif permintaan tersebut dan menyatakan bahwa KJRI New York senantiasa terbuka untuk mendukung mahasiswa Indonesia, termasuk mahasiswa Papua. Selain itu, KJRI New York juga memiliki program magang yang dapat diikuti oleh mahasiswa Indonesia di New York, yang menawarkan kesempatan untuk mengasah keterampilan profesional mereka selama menjalani pendidikan di Amerika Serikat.

Tidak hanya berdiskusi mengenai pendidikan, pertemuan ini juga membahas pengembangan ekonomi berbasis lingkungan oleh Pemerintah Papua Barat. Prof. Charlie menjelaskan bahwa Papua Barat berfokus pada ekonomi hijau dan biru dengan mengembangkan komoditas non-deforestasi. Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian lokal melalui komoditas unggulan yang berorientasi ekspor. Salah satu strategi kunci yang diusung adalah hilirisasi produk, yaitu proses yang bertujuan menambah nilai pada produk lokal agar dapat bersaing di pasar global.

Sebagai contoh, Prof. Charlie mengangkat kesuksesan coklat Ransiki asal Manokwari Selatan, yang telah meraih prestasi internasional. “Pada tahun 2023, coklat Ransiki berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Cocoa Excellence sebagai salah satu kakao terbaik di Asia Pasifik” jelasnya. Penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua Barat, tetapi juga membuka peluang bagi komoditas lokal asal Papua untuk masuk ke pasar dunia. Selain itu, Papua Barat juga berencana untuk mengembangkan sektor lain, termasuk sektor pariwisata, sebagai sumber ekonomi yang berkelanjutan.

"Foto bersama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Winando Adi dan Kepala Brida Papua Barat, Prof. Heatubun" (dok.brida_mediapapuabarat)

Papua Barat memiliki kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah Pegunungan Arfak, yang terkenal dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayati, khususnya dalam kegiatan pengamatan burung atau birdwatching. Pegunungan Arfak telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara, terutama para pengamat burung yang tertarik pada spesies-spesies endemik Papua.

Konjen Winando Adi menyampaikan KJRI siap membantu dalam mempromosikan Papua Barat sebagai destinasi wisata internasional. Ia menekankan pentingnya upaya promosi dan kolaborasi multistakeholder, yang melibatkan pemerintah, masyarakat lokal, dan sektor swasta untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari pariwisata berkelanjutan di Papua Barat.

"Kombinasi promosi pariwisata, agen perjalanan, maskapai penerbangan, serta produk-produk lokal Papua Barat bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Amerika Serikat sekaligus mengangkat potensi ekonomi lokal," jelas Konjen Winando.

Selain pariwisata, Konjen Winando Adi juga menekankan pentingnya kurasi produk-produk komoditas dari Papua Barat yang sesuai dengan preferensi pasar Amerika Serikat. Selain itu, Papua Barat harus terlibat aktif dalam pameran dagang internasional seperti New York Now dan New York Shoppe, yang dapat menjadi platform untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Papua Barat kepada pembeli potensial dari seluruh dunia.

"Produk-produk lokal Papua Barat, jika dipromosikan dengan tepat di pameran seperti ini, bisa menarik minat besar dari pasar global. Ini adalah peluang emas untuk menjaring mitra-mitra bisnis internasional dan membuka pasar baru bagi komoditas Papua Barat," tambah Konjen Winando.

Kunjungan silaturahmi ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan untuk side event New York Climate Week 2024 bertajuk “Celebrating a Decade of Reduced Deforestation and Achieving FOLU Net Sink 2030 in the World’s Third Largest Rainforest." Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Papua Barat, Universitas Cornell, IUCN, Yayasan EcoNusa, dan Yayasan Rekam Nusantara. Papua Barat berbagi tentang upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi krisis iklim global melalui agenda ini. (as/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

November

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
272829303112
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930